Penyakit herpes apa bisa disembuhkan

Penyakit herpes apa bisa disembuhkan = Punya kulit yang sehat dan bersih, sudah pasti merupakan keinginan siapa saja. Walaupun penampilan sudah “keren”, tetapi jika kulit kurang sehat dan kurang bersih maka percuma saja. Untuk informasi dan pemesanan segera hubungi kami via telp atau WA di +6289 774 662 62. Dengan pengobatan herpes tradisional ini gejala herpes maupun herpes yang telah menahun dapat diatasi. Disini terdapat banyak jenis penyakit kulit yang cukup mengganggu, seperti panu, jerawat, komedo,dan termasuk herpes zooster yang bahayanya tidak bisa diremehkan.Herpes zoster sering kali dialami oleh orang yang berusia di atas 50 tahun (walaupun tidak menutup kemungkinan dialami orang berusia 40 tahun ataupun di bawah itu) Mungkin anda sedang mengidap penyakit herpes, tentunya sangat menyiksa dan apabila dibiarkan sangat berbahaya dan pada kasus tertentu dapat menyebabkan kematian. 

Cara mengobati herpes

Herpes adalah penyakit yang menyerang kulit, kelamin, dan mulut. Rasa gatal, demam, timbul lenting berisi air, dan gatal yang bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya merupakan gejala-gejala herpes yang cukup umum. Kondisi ini tentu sangat mengganggu Anda. Lalu apa saja obat herpes yang ampuh melawan virusnya?

Apa itu herpes?

Herpes adalah infeksi virus yang menyebabkan lecet dan luka yang menyakitkan. Sebetulnya ada 8 sampai 9 jenis virus penyebab herpes. Namun, virus yang paling umum ada dua, yaitu Varicella zoster dan Herpes simplex. Virus Varicella zoster adalah penyebab cacar air dan herpes zoster, yang lebih sering dikenal sebagai cacar ular atau cacar api. 

Sedangkan virus Herpes simplex tipe 1 dan 2 (HSV1 dan HSV2) menyebabkan luka melepuh, demam, dan bintil di sekitar mulut (herpes oral) dan alat kelamin (herpes genital). Jika Anda terkena herpes genital, ini termasuk sebagai penyakit kelamin. Begitu Anda terinfeksi, Anda akan memiliki virus herpes ini selamanya alias virus ini tidak bisa dihilangkan dari tubuh. 

Apakah obat herpes harus diminum seumur hidup?

Seperti dijelaskan di atas, sekali kena herpes, virusnya tidak akan hilang dalam sekejap dari dalam tubuh. Obat-obatan antivirus untuk herpes hanya bisa membantu melemahkan virusnya. Maka, sangat mungkin penyakit ini akan kambuh lagi dalam beberapa waktu setelah pengobatan.

Karena itulah dokter kemungkinan besar akan menganjurkan Anda untuk tetap minum obat herpes setelah serangan yang pertama. Ada dua jenis pengobatan herpes yang biasanya direkomendasikan, tergantung pada kondisi setiap pasien.

Yang pertama adalah terapi episodik. Terapi episodik dengan obat herpes antivirus diberikan pada orang yang herpesnya kambuh kurang dari enam kali setahun. Pengobatan ini akan diberikan setiap kali gejala kambuh, mungkin selama 5 hari.

Pengobatan jenis kedua adalah terapi supresif. Terapi ini dianjurkan bagi orang yang herpesnya kambuh lebih dari enam kali setahun. Bahkan dalam kasus yang cukup parah, dokter akan meminta pasien untuk minum obatnya setiap hari, seumur hidup. Selain untuk menekan risiko gejalanya kambuh, minum obat herpes seumur hidup penting dilakukan untuk mencegah penularan herpes pada pasangan atau orang-orang di sekitar pasien.

Herpes genital adalah infeksi pada kelamin yang disebabkan oleh virus herpes simplex tipe 1 (HSV-1) atau tipe 2 (HSV-2). Penyakit menular ini ditandai dengan munculnya bintik atau lenting yang berisi cairan di area vagina, penis, atau dubur. Anda juga mungkin merasakan perih atau panas ketika buang air kecil, buang air besar, dan berhubungan seksual. Lalu bagaimana cara penularan herpes genital dan apa yang bisa dilakukan supaya tidak tertular penyakit ini? Simak informasi lengkapnya di bawah ini.

Berbagai cara penularan herpes genital

Penularan herpes genital terjadi ketika ada sentuhan langsung dengan orang yang sedang mengidap penyakit ini. Virus herpes simplex tipe 1 dan 2 hampir tidak mungkin bertahan hidup di permukaan benda mati selain kulit atau alat kelamin manusia.

Karena itu, kecil sekali kemungkinan Anda tertular herpes genital karena memakai alat mandi yang sama dengan pengidap herpes. Peluang Anda tertular herpes genital dari bibir toilet umum juga sangat kecil. Pasalnya, virus akan langsung mati dalam sekejap ketika pindah ke bibir toilet.

Namun, penularan herpes paling banyak dilaporkan karena empat hal berikut.
  • Penetrasi seksual
Virus herpes genital sangat mudah berpindah dari alat kelamin pengidap herpes ke alat kelamin orang yang sehat. Karena itu, penetrasi seksual (penis ke vagina) tanpa kondom dengan orang yang mengidap herpes bisa meningkatkan risiko Anda tertular.

Risiko ini juga semakin tinggi bila Anda sering gonta-ganti pasangan seksual. Semakin banyak pasangan Anda, tambah besar pula peluang Anda tertular herpes genital dari orang lain.
  • Seks oral
Bukan cuma penetrasi seksual yang bisa menularkan herpes genital. Seks oral (stimulasi penis, vagina, atau dubur dengan mulut) juga dapat menyebarkan virus herpes simplex. Kalau pasangan Anda sedang mengidap herpes oral (di mulut) dan ia memberikan seks oral buat Anda, virus herpes di mulutnya bisa pindah ke alat kelamin Anda.

Inilah yang lantas membuat Anda kena herpes genital meskipun asalnya dari herpes oral yang diidap pasangan Anda.
  • Pakai sex toy secara bergantian
Meskipun virus herpes simplex akan cepat mati bila menyentuh permukaan benda, sex toy atau mainan seks yang dipakai bergantian bisa menyebarkan virus ini juga.

Ini karena sex toy Anda dan pasangan mungkin sangat basah oleh cairan tubuh seperti sperma, air liur (saliva), atau cairan pelumas vagina. Nah, virus herpes akan lebih mudah bertahan hidup di lingkungan yang lembap karena cairan tubuh manusia.

Jadi kalau Anda dan pasangan langsung bergantian pakai sex toy yang sama padahal salah satu dari Anda kena herpes genital, maka ada kemungkinan Anda tertular herpes. Akan tetapi, kemungkinannya kecil.
  • Proses melahirkan normal
Dalam beberapa kasus, seorang ibu yang mengalami herpes genital bisa menularkan virus ini pada bayinya ketika melahirkan normal (lewat vagina). Karena itu, bicarakan pada dokter Anda soal berbagai kemungkinan penularan herpes genital saat hamil.

obat gejala herpes


Bagaimana agar tidak tertular herpes genital?

Tenang, Anda masih bisa melakukan tindakan pencegahan supaya tidak tertular herpes genital, khususnya dari pasangan. Simak tips-tipsnya di sini.
  • Tidak berhubungan intim saat muncul gejala herpes
Apabila pasangan Anda masih dalam masa pengobatan atau pemulihan dari herpes genital, sebaiknya jangan berhubungan seks dulu. Baik itu penetrasi penis ke vagina maupun seks oral.
  • Berhubungan seks dengan kondom
Kadang, gejala herpes genital tidak disadari oleh pengidapnya. Karena itu, selalu berhubungan seks dengan kondom bisa jadi cara pencegahan yang efektif supaya tidak tertular herpes genital. Pria juga sebaiknya tetap menggunakan kondom saat menerima seks oral dari pasangannya.
  • Tidak menggunakan sex toy secara bergantian
Masing-masing pasangan sebaiknya punya mainan seksnya masing-masing. Kalau memang mau digunakan secara bergantian, cuci dulu sampai bersih dengan sabun dan air panas. Lalu keringkan sampai tuntas.
  • Menjaga kebersihan dan kesehatan alat kelamin
Menurut data dari Badan Kesehatan Dunia atau (WHO), wanita lebih rentan tertular herpes genital daripada pria. Karena itu, Anda harus selalu menjaga kebersihan dan kesehatan vagina. Apalagi ketika red days atau masa menstruasi. Saat menstruasi, vagina lebih mudah diserang bakteri dan virus jahat, salah satunya adalah virus herpes simplex.

Untuk mencegah infeksi virus atau iritasi ketika menstruasi, cucilah bagian luar vagina dengan air hangat dan produk antiseptik kewanitaan paling tidak dua kali sehari.
  • Tidak gonta-ganti pasangan
Jangan gonta-ganti pasangan seksual. Hal tersebut hanya akan meningkatkan peluang Anda tertular dan menularkan herpes genital pada orang lain. Jadi, kalau Anda habis melakukan “cinta satu malam”, segera cek ke dokter untuk melakukan tes penyakit kelamin.

Herpes Simplex

Herpes simplex adalah salah satu jenis penyakit yang penyebarannya luas. Bahkan menurut data yang dicatat oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), ada ratusan juta hingga miliaran orang di dunia yang mengidap herpes. Ini berarti penularan herpes simplex sangat mengkhawatirkan. Untuk itu, Anda perlu mempelajari lewat mana saja penyakit akibat infeksi virus ini ditularkan. Simak informasi lengkapnya di bawah ini, ya.

Mengenal jenis-jenis virus herpes simplex

Di luar herpes simplex, Anda mungkin pernah mendengar soal herpes zoster atau biasa dikenal dengan sebutan cacar ular. Herpes zoster disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster.

Akan tetapi, saat ini herpes simplex adalah jenis herpes yang kasusnya paling banyak ditemui. Herpes simplex sendiri masih terbagi menjadi dua jenis berdasarkan virus penyebabnya.

Jenis pertama adalah virus herpes simplex jenis 1 (HSV-1). Jenis herpes ini biasanya menyerang area mulut dan bibir. Anda bisa mengamati gejalanya antara lain muncul bintil-bintil kemerahan yang berisi cairan atau nanah.   

Herpes simplex jenis kedua disebabkan oleh virus herpes simplex jenis 2 (HSV-2). Penyakit ini menyerang area genitalia dan anus, baik laki-laki maupun perempuan. Tanda-tandanya bisa berupa rasa sakit ketika buang air kecil atau berhubungan seks.

Anda tidak mungkin memastikan jenis virus herpes apa yang menyerang kecuali melalui tes di laboratorium. Pasalnya, terkadang HSV-1 juga bisa menyebabkan munculnya bintil herpes di bagian kelamin seperti HSV-2.

Berbagai cara penularan herpes simplex

Seperti jenis virus lainnya, baik HSV-1 dan HSV-2 juga sangat rentan berpindah dari satu orang ke orang lainnya. Bagaimana saja cara-cara penularan herpes simplex pada manusia? Ini dia penjelasannya.
  • Kontak fisik dengan orang yang kena herpes
Anda bisa tertular herpes kalau bersentuhan langsung (kulit ke kulit) dengan seseorang yang kena herpes. Kemungkinan penularan herpes terutama saat bintil-bintil baru saja muncul, sudah berisi cairan, bahkan setelah bintilnya sembuh dari kulit, wajah, atau area genitalia.

Orang yang belum menunjukkan gejala berupa muncul bintil-bintil tapi sudah terinfeksi virus herpes simplex juga tetap bisa menularkan penyakit ini. Namun, kasus ini memang sangat jarang terjadi.
  • Berhubungan seks
Melakukan penetrasi seks (penis ke vagina) dengan pasangan yang mengidap herpes bisa membuat Anda tertular. Selain penetrasi, seks oral atau anal juga jadi penyebab penularan herpes simplex. Apalagi kalau Anda berhubungan seks tanpa kondom.

Bila Anda atau pasangan Anda mengidap herpes, jangan menggunakan mainan seks secara bergantian. Virus herpes simplex memang umumnya tidak bisa hidup di permukaan benda mati. Namun, mainan seks yang masih basah oleh sperma atau cairan vagina mungkin saja menjadi perantara virus untuk berpindah ke pasangan.  
  • Ciuman
Ya, penularan herpes simplex bisa terjadi lewat sentuhan bibir atau ciuman. Terutama bila Anda atau pasangan mengidap HSV-1 yang menyerang area mulut dan bibir. Ini karena virus herpes simplex sangat mudah ditularkan melalui area yang cukup lembap.

Jadi sebaiknya hindari dulu berciuman atau mencium orang lain bila Anda sedang mengidap herpes simples, terutama HSV-1.
  • Melahirkan normal
Bila seorang wanita mengidap HSV-2 di vagina, ia punya kemungkinan menularkan virus herpes pada bayinya yang dilahirkan normal. Hal ini memang jarang terjadi. Namun, tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan Anda untuk mencegah kemungkinan penularan herpes pada bayi Anda saat melahirkan nanti.

Mungkinkah tertular herpes karena berbagi alat mandi atau makan?

Virus herpes tidak bisa hidup lama pada permukaan benda mati. Apalagi kalau benda tersebut kering. Jadi, kemungkinan Anda tertular herpes melalui benda-benda yang habis digunakan oleh pengidap herpes amat kecil.

Anda boleh mencampurkan baju Anda dengan orang yang kena herpes di mesin cuci yang sama. Ini karena selama pakaian dicuci, virusnya akan mati. Jadi nanti ketika Anda memakai baju tersebut, sudah tidak ada virus lagi yang bisa ditularkan pada Anda.

Begitu juga halnya dengan alat-alat makan seperti piring dan sendok. Selama tidak digunakan secara bergantian, alat mandi dan alat makan boleh dicuci bersamaan karena tidak akan menularkan virusnya.

Awas, herpes saat hamil bisa menular pada bayi Anda

Ya, herpes pada ibu hamil bisa menular ke bayi. Hal ini dapat terjadi saat bayi dilahirkan normal, yaitu melewati vagina ibu hamil yang sudah terpapar virus herpes. Risiko penularan pada bayi lebih besar saat ibu hamil terinfeksi virus herpes pada trimester ketiga kehamilan. Pasalnya, semakin mendekati waktu kelahiran, semakin terlambat bagi ibu untuk memproduksi antibodi yang dapat melindungi bayinya dari virus.

Dokter Anda mungkin akan menganjurkan persalinan lewat operasi caesar jika Anda terinfeksi virus herpes di akhir kehamilan. Dengan demikian, bayi tidak terpapar dengan virus herpes yang ada di sekitar vagina Anda.

Jika Anda terinfeksi virus herpes pada trimester pertama kehamilan, kemungkinan kecil yang bisa terjadi adalah keguguran atau cacat lahir. Pasalnya, virus bisa masuk ke tubuh bayi melalui plasenta. Untungnya, hal ini jarang terjadi. 

Kemungkinan lainnya adalah bayi terlindungi dari herpes karena sistem imun (kekebalan tubuh) ibu akan memproduksi antibodi khusus untuk melawan virus herpes. Ini mungkin akan menyelamatkan nyawa bayi jika dibarengi dengan perawatan obat antivirus dari dokter.

Apa yang bisa terjadi jika bayi tertular herpes?

Saat bayi terinfeksi virus herpes, kondisi ini dinamakan herpes neonatal. Bayi bisa mengalami berbagai masalah serius, bahkan bisa membahayakan nyawa bayi. Dilansir dari Baby Center, berikut adalah masalah-masalah umum yang mungkin dialami bayi dengan herpes.

Infeksi kulit, mata, dan mulut. Infeksi ini bisa timbul saat bayi berusia 1-2 minggu. Biasanya ditandai dengan gejala muncul luka atau iritasi di kulit. Jika herpes hanya terjadi di kulit, mata, dan mulut, bayi mungkin tidak akan memiliki masalah perkembangan. Namun, jika tidak segera diobati, herpes bisa berkembang jadi lebih serius.

Penyakit sistem saraf pusat. Ini biasanya terjadi pada bayi usia 2-3 minggu. Namun, bisa juga muncul kapan pun selama 6 minggu pertama kelahiran. Bayi dengan penyakit sistem saraf pusat mungkin menunjukkan gejala seperti demam, lesu, tidak mau makan, rewel, sampai kejang.

Herpes diseminata (herpes yang sudah menyebar luas). Penyakit ini sudah memengaruhi banyak organ bayi, misalnya paru-paru dan hati. Ini bisa terjadi pada minggu pertama kelahiran bayi. Akan tetapi, kondisi ini mungkin sulit didiagnosis karena bayi tidak menunjukkan gejala luka herpes.

Bagaimana cara mencegah penularan herpes saat hamil?

Berhati-hatilah saat berhubungan seksual selama kehamilan, terutama selama trimester ketiga kehamilan. Pastikan pasangan Anda bebas dari herpes genital, maupun herpes oral. Anda mungkin perlu memeriksakan diri Anda dan pasangan untuk mengetahui adanya herpes atau tidak sebelum merencanakan kehamilan.

Selain itu, setelah bayi lahir sebaiknya jangan biarkan orang lain mencium bayi Anda. Ingat, herpes bisa menular lewat ciuman orang yang terinfeksi. Infeksi herpes pada bayi baru lahir juga merupakan hal serius.

Dengan cara mengobati herpes herbal ini anda dapat menyembuhkan penyakit herpes dengan mudah, efektif dan efisien. Pengobatan herbal herpes dapat membantu menghilangkan penyakit herpes yang telah menahun dan Insya'Allah tidak akan kambuh lagi di kemudian hari. Untuk informasi dan pemesanan segera hubungi kami di :

ciri-ciri penyakit herpes
Artikel terkait :

Postingan populer dari blog ini

Penyakit herpes apa obatnya

Obat herpes yang di jual di apotik